Skip to main content

Posts

Showing posts with the label RELATIONSHIP

Percaya Diri

Pernahkah kita merasa ketegangan yang begitu memuncak saat harus tampil dihadapan orang banyak, saat kita berada dalam lingkungan baru, saat kita menghadiri suatu undangan, dan sebagainya ? Ketegangan ketegangan seperti inilah yang sering disebut krisis percaya diri. Masalah penyebab rasa tidak percaya diri sangat beragam, selain muncul dari tantangan atau situasi, krisis ini antara lain juga dapat muncul ketika seseorang merasa penampllannya tidak sesuai dengan ukuran sosial atau trend masa itu Sebenarnya krisis percaya diri merupakan hal yang sangat manusiawi, akan tetapi rasa tidak percaya diri itu dapat dikikis, diperbaiki bahkan dilenyapkan dari diri kita agar kita dapat berinteraksi dengan baik di lingkungan kita Perbaikan yang bersal dari dalam jiwa, berupa proses pengenalan diri, pengembangan potensi, dan memotivasi diri untuk berubah Nobody ’s Perfect Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat

Pengampunan Yang Menyelamatkan

Renungan Hari Minggu Biasa XI – Tahun C 13 Juni 2010 2 Sam 12,7-10.13 / Gal 2,16.19-21 / Luk 7,36-8,3 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD Ketika masih di SD dulu, salah satu kebiasaan saya kalau ada waktu luang adalah membaca Kitab Suci. Salah satu bagian Kitab Suci yang paling saya sukai adalah Kitab Suci Perjanjian Baru, khususnya ceritera-ceritera tentang yesus. Ada banyak kisah yang menarik tentang yesus. Bagaimana Dia dilahirkan, bagaimana Dia hilang di Yerusalem ketika kecil, dan waktu dewasa, saat Dia mewartakan kerajaan allah. Ada dua kesimpulan yang saya dapat waktu itu setelah membaca ke-4 Injil: Yang pertama:   Yesus adalah seorang pribadi yang suka bepergian. Benar, Yesus ‘suka jalan-jalan’. Tidak pernah ditulis dalam Kitab Suci bahwa Yesus tinggal begitu lama di suatu tempat. Dan itu Yesus lakukan tiap hari, selama tiga tahun. Bayangkan, berapa banyak kilometer yang sudah Yesus jalani selama hidup-Nya. Akan tetapi, meskipun Yesus suka bepergian, jalan-jalan-Nya itu

Pikir Dua Kali Untuk Bercerai!

- Menghindari transisi pengasuhan yang berlebihan Meskipun orang tua bercerai, apabila anak tetap berada dalam pengasuhan intensif kedua orang tuanya, maka dampak negatif dari perceraian dapat diatasi. Kehadiran orang tua tiri yang dapat menggantikan posisi orangtua kandung dan justru mengasuh dengan cara yang lebih baik juga memberikan hasil yang positif pada anak. Tetapi, anak yang terlalu sering mengalami transisi pengasuhan misalnya berganti-ganti pengasuh atau memiliki orangtua yang berulang kali bercerai dan menikah kembali juga dapat mengakibatkan masalah pada anak. - Menjaga kualitas perawatan anak setelah perceraian Sering diasumsikan bahwa perceraian mengakibatkan berkurangnya kualitas pengasuhan orangtua terhadap anak karena sebagai single parent, salah satu orang tua yang mendapat hak asuh anak kemudian mengalami kesulitan untuk membagi waktu dan perhatian antara pekerjaan dan anaknya. Di sisi lain, anak pun menjadi jarang berinteraksi dengan orang tua yang tidak me

Kembalinya Si Anak Yang Hilang

Renungan Minggu Prapaskah IV – Tahun C – 14 Maret 2010 Yos 5,9a.10-12 ; 2 Kor 5,17-21 ; Luk 15,1-3.11-31 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD   Dalam salah satu bukunya, Antony de Mello berceritera bahwa suatu ketika Tuhan mengadakan inspeksi mendadak ke surga. Tuhan ingin melihat secara dekat keadaan di sana. Sesudah melihat ke sana kemari dan setelah berbincang-bincang dengan para penghuni dan salah satu penjaganya, Tuhan mendapat kesan bahwa penghuni surga sudah terlalu banyak. „Pasti ada salah urus, pasti ada yang tidak beres“, pikir Tuhan. Lalu Tuhan memerintahkan semua penduduk surga tanpa kecuali untuk dikumpulkan dan menyuruh malaikat Gabriel untuk membacakan hukum Allah yang pertama. Sesudah hukum pertama dibaca, Tuhan Allah berkata: „Siapa yang melaksanakan hukum-Ku yang pertama ini, silahkan angkat tangan!“ Hampir semua penduduk surga mengangkat tangan. Hanya beberapa orang yang tidak mengangkat tangan. Tuhan berkata: „Siapa yang tidak mentaati hukum-Ku ini, segera turun ke

AKIBAT MENGADAKAN HUBUNGAN SEKS SEBELUM PERNIKAHAN

UANG SURGA MAU PINJAM UANG? Seks berasal dari Allah dan diberikan kepada manusia dengan tujuan untuk dinikmati dan mengusahakan keturunan dalam perkawinan. Hal itu berarti bahwa seks harus dilakukan sesuai dengan kehendak Allah, dimana seks hanya dapat dilakukan dimana seks hanya dapat dilakukan oleh suami-isteri yang sah (I Korintus 7:1-5). Hubungan seks di luar pernikahan sama sekali tidak dibenarkan, melanggar Firman Allah, hukumnya berzinah dan dosa (Keluaran 20:14) patut dihukum, mereka tidak mewarisi kerajaan Allah. Menurut Robert J. Miles dalam bukunya, Sebelum Menikah Pahami Dulu Seks di katakannya: ada banyak akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan seks sebelum pernikahan, antara lain: 1. Akhirnya mereka memaksakan diri untuk cepat-cepat menikah, untuk menghindarkan si bayi dari istilah “Anak Haram”. Jelasnya menanggung resiko besar, merasa malu dengan masyarakat karena pernikahan ini sudah diawali dengan penyimpangan norma-norma perkawinan. Jika para pemuda-pemudi tidak hati-

Pause Your Working Time!

KIRIM EMAIL KE TEMAN Informasikan ke teman-teman Anda mengenai berita di bawah melalui email. Nama Anda Alamat Email Anda Kirim Ke Nama Email kirim copy ke email saya KOMENTAR PEMBACA Berikan komentar Anda untuk berita di bawah. Komentar akan ditampilkan di halaman ini, diharapkan sopan dan bertanggung jawab. Nama Anda : Email Anda :