Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kanker

Kanker Kulit

Bentuk paling berbahaya dari kanker kulit melanoma (ditampilkan di sini). Ini adalah keganasan yang mempengaruhi sel-sel yang menghasilkan pigmen di kulit. Beberapa orang mungkin memiliki faktor risiko genetik untuk melanoma. Dan meningkatkan risiko dengan overexposure kepada matahari dan terbakar sinar matahari. Pengobatan dini kanker kulit bisa efektif. Dan melanoma yang terdeteksi pada tahap yang tipis bisa diobati lebih berhasil daripada yang tebal yang telah berkembang lebih ke dalam kulit. Sel basal dan kanker sel skuamosa kulit yang umum non-melanoma kanker kulit.

Kanker Payudara

Deteksi dini kanker payudara sangat meningkatkan peluang Anda untuk bertahan hidup. Itu karena kanker yang lebih kecil adalah ketika itu ditemukan, semakin baik kesempatan untuk menyembuhkan bedah. Kanker payudara yang lebih kecil juga kurang kemungkinan telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ-organ lain seperti paru-paru dan otak. Jika Anda berusia 20 atau 30-an dan tidak memiliki faktor risiko yang diketahui kanker payudara, pemeriksaan payudara klinis oleh seorang profesional kesehatan harus menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin anda sekali setiap tiga tahun.

Kanker Serviks

Kanker Leher rahim adalah bagian dari rahim yang meluas ke dalam rongga vagina . Infeksi persisten dengan human papillomavirus (HPV) merupakan faktor risiko utama untuk kanker leher rahim (ditunjukkan di sini, diperbesar). Skrining rutin dapat menemukannya dini, ketika itu sangat disembuhkan. Hal ini juga dapat menemukan sel-sel prakanker abnormal pada permukaan serviks sehingga mereka bisa dihilangkan sebelum mereka berubah menjadi kanker.

Kanker Kolorektal

Kanker usus besar adalah penyebab paling umum kedua kematian akibat kanker secara keseluruhan, dan peringkat ketiga bagi perempuan setelah kanker paru-paru dan payudara. Sebagian besar kanker usus besar berkembang dari polip usus besar yang tumbuh pada permukaan bagian dalam usus besar. Setelah kanker berkembang dapat menyerang atau menyebar ke bagian lain dari tubuh. Cara untuk mencegah kanker usus besar adalah untuk menghilangkan polip usus besar sebelum mereka berpaling kanker.

Setiap Jam Wanita Indonesia Meninggal Karena Kanker Serviks

UANG SURGA MAU PINJAM UANG? Setiap Jam Wanita Indonesia Meninggal Karena Kanker Serviks Setiap jam satu wanita Indonesia meninggal dunia akibat kanker leher rahim (serviks), sedangkan di Asia Pasifik dalam setiap empat menit, dan di dunia setiap dua menit. "Prevalensi kanker serviks di Indonesia mencapai 90-100 kasus per 100 ribu penduduk, di mana ditemukan 200.000 kasus baru setiap tahunnya," kata pakar penyakit kandungan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr Hasto Wardoyo SpOG di Yogyakarta, Senin. Menurut dia pada seminar Kanker Serviks dan Pencegahannya, kanker serviks menjadi penyakit kanker terbanyak di negeri ini, dan hampir 70 persen telah mencapai stadium lanjut, karena umumnya pasien sudah menderita lebih dari stadium IIB. "Wanita Indonesia yang berisiko menderita kanker serviks pada usia 15-61 tahun mencapai 58 juta orang, sedangkan pada usia 10-14 tahun sekitar 10 juta wanita mengalami kasus yang sama," katanya. Ia mengataka

VII. Usaha Pencegahan Kanker dan Terapi Mental

Pencegahan Secara Umum Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal. Terapi Mental Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam hal terapi mental untuk penderita kanker adalah : Mengelola stress Menyadari adanya stress Dukungan moral pada pasien kanker Tetap aktif dan bergembira Berempati (mamahami beratnya beban mental yang dialami penderita

VI. Pengobatan Kanker

1. Pengobatan Konvensional - Pengobatan dengan Kemoterapi Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan meracuni atau membunuh sel - sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan pertumbuhannya agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala yang disebabkan oleh kanker. Kemoterapi terkadang merupakan pilihan pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi bersifat sistematik, berbeda dengan radiasi atau pembedahan yang bersifat setempat, karenanya kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker yang mungkin sudah menjalar dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penggunaan kemoterapi berbeda-beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai pengobatan utama, pada kasus lain dilakukan sebelum atau setelah operasi dan radiasi. Tingkat keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis kankernya. Kemoterapi biasa dilakukan di rumah sakit, klinik swasta, tempat praktek dokter, ruang operasi (walaupun jarang dilakukan) dan juga di rumah (oleh perawat, penderita sendiri,

V. Diagnosis Kanker

Deteksi Dini Kanker : Upaya pendeteksian kanker yang terkini adalah dengan Digital Infrared Imaging atau Pencitraan Inframerah Digital (PID). Teknik ini untuk memonitor kesehatan payudara dan leher rahim pada wanita terhadap adanya proses prakanker. Prinsip kerja PID adalah bahwa benda pada temperatur tertentu akan memancarkan radiasi gelombang electromagnet dari permukaan yang tidak kasat mata, dimana intensitas maksimum terjadi pada panjang gelombang daerah sinar inframerah. Aktivitas kimia dan aktivitas pembuluh darah didalam jaringan sekitar prakanker yang sedang tumbuh selalu lebih tinggi daripada jaringan normal. Beberapa tes penyaringan yang dapat dilakukan dirumah, misalnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan sangat dapat membantu wanita mendeteksi kaknker payudara. Memeriksa buah zakar dapat membantu pria mendeteksi kanker secara dini sehingga dapat disembuhkan bila ditemukan pada stadium dini. Memeriksa secara teratur adanya luka terbuka dimulut yang tidak s

IV. Faktor Resiko dan Gejala Kanker

Faktor Resiko Hormonal Hormon estrogen dapat berfungsi sebagai promotor bagi kanker tertentu, misalnya kanker payudara dan kanker endometrium. Wanita yang memiliki menstruasi memiliki kadar estrogen yang tinggi, maka resiko terbentuknya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi dini dan mencapai menopause lambat. Terlambat mengandung atau tidak memiliki anak dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Faktor Kejiwaan, Emosi Psikis Gangguan yang terjadi pada emosi dapat menyebabkan atau memperberat kanker seperti stress, dendam, kebencian yang mendalam,atau sakit hati (kepedihan). Peranan faktor kejiwaan pada kanker dapat melalui beberapa cara, diantaranya: stress atau dendam yang mempengaruhi perkembangan sel menjadi liar dan efek yang melemahkan sistem kekebalan tubuh sel T sehingga tidak mampu melenyapkan sel kanker yang terbentuk. Beberapa faktor yang bersifat Protektif terhadap pembentukan kanker yaitu : - Hormon progesteron bersifat protektif terhadap kanker

III. Faktor - faktor penyebab kanker

Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut : Faktor keturunan Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara. Faktor Lingkungan - Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih. - Sinar Ultraviolet dari matahari - Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir

II. Jenis - jenis kanker yang telah dikenal saat ini yaitu :

- Karsinoma Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan esofagus. - Limfoma Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa) - Leukemia Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal. - Sarkoma Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang. - Glioma Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan saraf pusat. - Karsinoma in situ Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaska

I. Pendahuluan

Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal dalam pengobatan kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Langkah berikutnya adalah terapi pengobatan dengan cara konvensional. Namun pada kenyataannya pengobatan dengan cara ini sering kali kanker belum bisa diatasi secara total. Disinilah peran tanaman obat/herbal. Peran utama herbal adalah meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan melokalisir sel-sel kaker sehingga sel-sel kanker tidak mudah menyebar, dan lebih mudah diangkat, juga tidak bersifat toksik sehingga lebih aman untuk tubuh pasien. Contohnya adalah tanaman obat dari ekstrak keladi tikus (Typhonium Flagelliforme). Dalam penggunaannya, tanaman obat ini bisa dipakai bersamaan dengan pengobatan konvensional (pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan hormonterapi) atau setelah peng